Ketua HIMA Al-Aulia Bogor Apresisi Sidak Anggota Komisi III M. Hasani di TPAS Galuga
M. Ilyas, Kab. Bogor || Nanang Hidayat Ketua Himpunan Mahasiswa Sekolah Tinggi Agama Islam (HIMA - STAI) Al Aulia Bogor. Selasa 10 Juni 2025 mengapresiasi Muhammad Hasani, ST. anggota Komisi III DPRD Kabupaten Bogor Fraksi Partai Persatuan Pembangunan (PPP).
Pasalnya Muhammad Hasani turun langsung ke TPAS Galuga, Kecamatan Cibungbulang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Dalam rangka melaksanakan Inspeksi mendadak (sidak) dilokasi longsor sampah, sehingga menjebol tembok pembatasnya beberapa hari lalu.
Nanang Hidayat menilai adanya kepedulian Muhammad Hasani, ST. Turun sidak ke TPAS Galuga sebagai wujud kerja nyatanya sebagai anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Bogor yang asalnya dari Daerah Pemilihan (Dapil) IV.
"Kedatangan Bapak Hasani turun langsung ke lokasi tpas Galuga tersebut, sebagai bentuk nyata kepedulian terhadap kondisi lingkungan dan warga terdampak yang selama ini hidup berdampingan dengan tpas Galuga," ungkap nya.
Bapak Hasani didalam kunjungannya menurut Nanang Hidayat, yang juga menjabat sebagai Koordinator di Forum Silaturahmi Masyarakat Galuga (Fosga), dalam kesempatan itu bukan hanya sekedar datang.
"Akan tetapi beliau telah menunjukkan itikad baik dan perhatian serius terhadap kebutuhan masyarakat serta urgensinya untuk penataan dengan sistem pengelolaan sampahnya yang ada di Galuga.
Saya sangat berterimakasih dengan apresiasi setinggi - tingginya kepada anggota DPRD Kabupaten Bogor dari Fraksi PPP, Bapak Hasani.
Yang sudah peduli terhadap keberadaan TPA Galuga. Respon beliau terhadap kebutuhan penataan dan pengelolaan TPA sangat cepat dan positif,”terang Nanang Hidayat.
Dalam kesempatan itu Nanang menekankan pentingnya tindak lanjut yang konkret dari Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Bogor, dari berbagai aspek yang ada di TPAS Galuga pasca terjadinya longsor.
"Pasca kunjungan tadi. Saya menyoroti bahwa Kabupaten Bogor yang terdiri 40 Kecamatan saat ini hanya memiliki satu lokasi TPA, yaitu Galuga. Tentunya ini menempatkan Galuga didalam posisi yang krusial dan rawan beban berlebih, sehinga berpotensi menimbulkan berbagai dampak sosial.
Yang didalamnya kesehatan dan lingkungan bagi warga sekitar. Harapan saya hasil sidak ditindaklanjuti secara konkret oleh pemerintah daerah. Ini menyangkut kebutuhan mendesak, karena dari 40 kecamatan di Kabupaten Bogor, hanya ada satu TPA yaitu di Galuga.
Selain persoalan dari sisi teknis pengelolaan Nanang juga menyoroti aspek keamanan dan kesiapsiagaan bencananya yang merupakan tugas dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bogor.
"Dalam menyusun dan menjalankan program mitigasi bencana secara menyeluruh terhadap potensi bencana yang mungkin dapat timbul dari operasional TPA Galuga.
Terkait keamanan, saya mengharapkan dari BPBD agar dengan segera melakukan mitigasi bencana. Pemerintah jangan hanya bertindak ketika bencana sudah terjadi, mitigasi harus dilakukan jauh-jauh hari agar kita semua bisa mempersiapkan diri dengan baik.
Karena langkah antisipatif ini sangat penting agar masyarakat tidak menjadi korban dari kelalaian perencanaan. Dengan kolaborasi dan aksi yang nyata dari lintas instansi.
Untuk menjadikan pengelolaan sampah yang ada di Kabupaten Bogor tidak hanya sebatas fungsional tetapi juga aman dan memenuhi rasa keadilan bagi semua," beber Nanang.
Sementara itu didalam aksi kegiatan sidaknya
M. Hasani dilokasi kejadian longsornua TPAS Galuga menemukan banyak persoalan yang harus segera ditindaklanjuti secara serius dan mendesak.
"Pada hari Sabtu kemarin longsoran sampah di lokasi TPAS Galuga, ternyata memang ini banyak membutuhkan perbaikan-perbaikan, salah satunya perbaikan infrastruktur dan unit kendaraan sebagai penunjang aktifitas TPA itu sendiri .
Contohnya, unit excavator yang memang sangat dibutuhkan, kenapa sampai terjadinya longsoran sampah karena sampah sudah menggunung dan namanya sampah ada bermacam macam bahan tertumpuk menjadi satu. Otomatis ketika terkena air menjadi licin yang jadi penyebab dari adanya pergeseran longsoran sampah," ungkap Hasani.
Makanya lanjut Hasani dibutuhkan excavator untuk menggeser atau meratakan gundukan sampah yang telah menggunung agar tidak lagi ada kejadian yang sama, termasuk adanya kantong parkir.
"Adapun infrastruktur yang lain TPAS galuga sangat membutuhkan kantong parkir untuk mobilisasi angkutan sampah itu sendiri, jadi antrian kendaraan armadanya tidak keluar ke pinggir jalan raya pada akhirnya mengganggu masyarakat sekitar.
Sehingga juga dibutuhkan kantong parkir dan yang paling penting pelebaran jalan yang ke arah lokasi longsoran kemaren, minimalnya 3 meter itu jalan yang harus dilebarkan.
Karena ini lokasinya jalan desa supaya tidak mengganggu akses jalan masyarakat, maka harus direalisasikan pelebaran jalannya, jadi kendaraan lebih leluasa masuk ke area TPAS galuga," katanya.
Dalam hal lokasi yang dipergunakan sebagai tempat Kantong Parkir pada kesempatan itu, Hasani memberikan solusi nyata dengan cara melakukan pembebasan lahan milik warga.
"Untuk adanya lokasi kantong parkir tersebut kita mendorong pembebasan lahan disekitar area TPAS Galuga terdekat, sebelum armada masuk ke area sampah.
Supaya kendaraan tidak mengantri dipinggir jalan raya, dia masuk ke kantong parkir dahulu dan kita harus berani mengambil langkah untuk pembebasan lahan. Sebagai fasilitas penunjang mobilisasi TPAS galuga .
Realisasi pembebasan lahan kami dari komisi tiga dan kebetulan saya sekretaris komisi tiga DPRD kabupaten Bogor, merekomendasikan dari sejak pembahasan anggaran 2025. Salah satunya pembebasan lahan kantong parkir, pembuatan instalasi pembuangan air limbah (IPAL) termasuk pengadaan alat berat .
Dengan adanya kejadian kemarin komisi tiga akan lebih mempush lagi ke dinas lingkungan hidup, agar segera merealisasikan apa yang sudah di usulkan tadi.
Harapannya terhadap pemerintah khususnya Kabupaten Bogor itu harus sesegera mungkin merealisasikan kebutuhan yang dibutuhkan TPAS Galuga.
Selain itu harus memberi kesejahteraan untuk masyarakat dan jangan sampai masyarakat sekitar menikmati limbahnya saja atau baunya saja," pungkas Hasani (Raka Bayu Kamajaya).
Post a Comment