Laporan : Raga Sukma ||
Kabarrilis.com, Bogor - Rumah Santri wadahnya para kiyai, ustadz serta alim ulama. Memiliki agenda kegiatan rutin pengajian, untuk mempererat jalinan tali silaturahmi serta berbagi ilmu dan pengetahuan.
Setelah sempat diliburkan di moment bulan suci Ramadhan 1444 Hijriah, kini kegiatan kembali digelar, diawali dengan Halal Bi Halal sebagai pertanda dimulai kegiatan utama yang dihadiri Organisasi Keagamaan dan Ormas.
Dalam kesempatan itu, Ketua panitia kegiatan KH. MA. Turmudzi Al Fadhili Senin 15 Mei 2023, menyampaikan rasa terimakasihnya kepada hadirin yang hadir.
"Hal ini tenutunya menjadi kebangaan dan kebahagiaan tersendiri, artinya Rumah Santri diterima oleh semua unsur masyarakat. Terbukti dari unsur yang hadir pada kegiatan ini, melebur dengan harmoni, melebur dalam Rumah Santri.
"Alhamdulillah kegiatan pembukaan pengajian Rumah Santri ini berjalan dengan lancar, dan dihadiri oleh banyak unsur ataupun lintas organisasi, baik itu organisasi keagamaan, maupun organisasi kemasyarakatan," ujar Kiyai yang akrab disapa UZ Muda ini.
KH. Tatan Mubarok dalam pesannya sebagai Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kecamatan Pamijahan, mengajak seluruh jamaah untuk menjaga keutuhan sebagai kekuatan umat melalui Rumah Santri.
"Rumah Santri sudah menjadi wadah kita semua, untuk menuntut ilmu dan bersilaturahmi, penting kiranya bagi kita merawat dan meningkatkan kembali apa yang hari ini ada di Rumah Santri. Mari kita jaga rasa persaudaraan ini, dengan ilmu dan silaturahmi, selain itu juga bisa menggali potensi-potensi lain yang bisa dikembangkan," tegasnya.
Masih di momentum yang sama, Salah satu penggagas Rumah Santri, Ruhiyat Sujana menyatakan Visi dan Misi yang terbesarnya membangun Gerakan Santri atau Kaum Sarungan untuk mandiri.
"Gerakan ini didasari dari kesadaran diri pribadi untuk bangkit bersama, agar kaum sarungan bisa lebih mandiri dan berdaulat, dengan spirit kebersamaan dengan menjaga tradisi dan merawat kebersamaan.
Rumah Santri punya visi misi besar. Ingin membangun Gerakan Santri (kaum sarungan) membangun kesadaran dalam berbagai aspek, aspek sosial, ekonomi, agama/dakwah bahkan politik.
