-->
24 C
en
(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});

Dari Desa Untuk Bangsa, Analisis Wirausaha Bersama Remaja Inovatif Nusantara


Inisiator : Rocky Bayu Kamajaya dan Siti N A J
M. Ilyas, Jawa Barat || Analisis untuk model kewirausahaan sosial '1 Desa 1 Wirausaha' sebagai akselerator pembangunan ekonomi berkelanjutan bersama Remaja Inovatif Desa ditengah - tengah kompleksitas tantangan Pembangunan Daerah.

Program model kewirausahaan sosial 1 Desa 1 wirausaha, sebuah terobosan dari Remaja inovatif Desa di Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat, yang bisa dikembangkan untuk intervensi strategis.

Dengan program ini tidak hanya menjawab isu pengangguran dikalangan pemuda, akan tetapi menawarkan cetak biru (blueprint) untuk pengembangan ekonomi lokal yang berkelanjutan.

Artikel ini menganalisis bagaimana model kolaborasi Pentahelix dan pengembangan kapital manusia menjadi kunci keberhasilan, dalam mengakselerasi pencapaian tujuan pembangunan yang berkelanjutan (SDGs) di tingkat akar rumput.

Kabupaten Bogor, sebuah wilayah dengan paradoks yang mencolok : kekayaan sumber daya alam (sda), populasi masif berdamping - an dengan ketimpangan ekonomi bersama tingginya angka pengangguran terdidik.

Fenomena ini bukanlah anomali, melainkan cerminan dari tantangan pembangunan yang lebih luas di Indonesia, di mana bonus demografi berisiko menjadi beban jika tidak dikelola melalui inovasi yang tepat.

Menjawab tantangan struktural ini, sebuah gerakan dari Rocky Bayu Kamajaya melalui kelompok Remaja Inovatif Desa-nya dengan program '1 Desa, 1 Wirausaha'

Hadir bukan sebagai satu program karitatif, melainkan sebuah laboratorium sosial untuk menciptakan ekosistem kewirausahaan yang tangguh, Inisiatif yang digagasnya bersama Siti Nur Asiah Jamil.

Program ini secara radikal akan mengubah cara pendekatan, dari yang semula berbasis bantuan menjadi berbasis pemberdayaan (empowerment) yang mandiri.

"Kami mengidentifikasi kegagalan sistemik dimana bantuan tersebut seringkali bersifat transaksional dan tidak akan membangun kemandirian

Fokus kami adalah menggeser paradigma : dari menciptakan ketergantungan menjadi membangun kapasitas, kami tidak memberi ikan, namun kami membangun ekosistem kolamnya." ungkap Rocky Bayu Kamajaya.

Lebih lanjut Rocky Bayu Kamajaya didalam catatannya memaparkan secara detail dari program kewirausahaan yang digagasnya bersama tim Remaja Inovatif Desa.

Dekonstruksi Model : Dari Teori ke Aksi

Secara akademis, keberhasilan program ini dapat dianalisis melalui dua pilar utama:

1. Implementasi Model Kolaborasi Pentahelix (SDG 17) : Program ini secara sadar mengadopsi kerangka kerja Pentahelix, sebuah model kemitraan multi - pemangku kepentingan yang diakui secara global sebagai kunci pembangunan berkelanjutan.

Sinergi ini melibatkan akademisi, sektor bisnis, komunitas, pemerintah, dan media, yang memecah silo-silo sektoral dan menciptakan ekosistem yang saling memperkuat.

2. Pembangunan Kapital Manusia (SDG 4 dan 8) : Jantungnya dari program ini adalah 'Sekolah Bisnis dan Upgrading WiraMuda' Ini bukan hanya sekadar pelatihan.

Melainkan inkubator intensif yang dirancang untuk membangun tiga pilar kapital manusia: intelektual (literasi bisnis), sosial (jaringan), dan psikologis (growth mindset dan resiliensi).

Dampak Terukur : Sebuah Studi Kasus Keberhasilan

Hingga akhir tahun 2025, intervensi ini telah menghasilkan output yang terukur : 15 unit usaha mikro baru telah berdiri, menyerap tenaga kerja lokal serta menggerakkan ekonomi di 9 desa.

Lebih penting lagi, 64 pemuda telah bertransformasi dari pencari kerja menjadi pencipta kerja. Portofolio usaha yang lahir—mulai dari inovasi kuliner hingga jasa digital—menunjukkan kemampuan adaptasi para pemuda terhadap tuntutan pasar modern.

Kesimpulan : Replikasi Model untuk Skala Nasional

Program '1 Desa 1 Wirausaha' lebih dari sekadar kisah sukses lokal. Ia adalah sebuah tesis yang terbukti, bahwa untuk mencapai pertumbuhan ekonomi yang inklusif (SDG 8) dan mengurangi kesenjangan (SDG 10), pembangunan harus dimulai dari desa dengan memberdayakan aset terbesarnya: para pemuda.

Model ini menawarkan solusi yang dapat direplikasi dan diskalakan di seluruh nusantara. Di tengah wacana besar pembangunan nasional, gerakan senyap dari Bogor ini memberikan pelajaran berharga: masa depan ekonomi Indonesia yang berkelanjutan sedang dirajut, helai demi helai, dari desa.
Older Posts
Newer Posts
kabarrilis.com, cepat, tepat, akurat dan berimbang
kabarrilis.com, cepat, tepat, akurat dan berimbang Update berita aktual seputar ekonomi, sosial budaya, kriminal dan hukum, olahraga, pendidikan, pemerintah, peristiwa, politik, religi, wisata dan hiburan

Post a Comment