Polemik Dinsos, PWI Bogor Tegaskan : Anggota Kami Tidak Terlibat Demo Isu 'Wartawan Abal-Abal'
Ipay, kabarrilis.com - Kabupaten Bogor | Polemik yang terjadi atas pernyataan S Ketua Pekerja Sosial Masyarakat (PSM) Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Bogor, berbuntut panjang serta menjadi sebab terjadinya Demontrasi.
Demonstrasi dilakukan sejumlah orang mengatasnamakan wartawan di depan Kantor Dinsos Kabupaten Bogor, yang tersinggung atas pernyataan S, di akun sosial media (facebook) miliknya pada beberapa waktu lalu.
Atas kejadian tersebut Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kabupaten Bogor Dedi Firdaus menyatakan dengan tegas anggotanya tidak terlibat didalam aksi demo di depan Kantor Dinsos yang terkait 'Isu Wartawan Abal-Abal.
"Organisasi PWI dan anggotanya selalu menjaga integritas dan profesionalisme didalam menjalankan tugas jurnalistik," kata Dedy Firdaus dengan tegas, Kamis 28 November 2024.
Dalam rilisnya, Dedi Firdaus menyoroti penggunaan Gedung Graha Wartawan yang dimanfaatkan sebagai titik kumpul sebelum aksi menuju Kantor Dinsos.
"Gedung Graha Wartawan seharusnya hanya digunakan untuk kegiatan resmi organisasi profesi wartawan seperti PWI, AJI, atau Pewarta Foto Indonesia, bukan untuk aksi semacam ini," ujarnya
Ia menyayangkan adanya pihak yang menggunakan nama wartawan, untuk melakukan aksi tanpa ada koordinasi dengan organisasi resmi.
Menurut Dedy, hal ini dapat mencoreng citra profesi wartawan yang sebenarnya memiliki kode etik dan tanggung jawab besar kepada masyarakat.
Atas kejadian itu, Dedi mengimbau ke - semua pihak, untuk lebih bijak di dalam memberikan pernyataan yang terlebih dengan melibatkan profesi wartawan termasuk Pemerintah Daerah.
"Kalau ada permasalahan apapun, mari selesaikan secara profesional, jangan sampai ada pihak - pihak yang merasa dirugikan, apalagi dengan kata-katanya menggunakan istilah-istilah yang dapat merendahkan profesi.
Aksi demo ini dilaporkan terjadi karena ketidakpuasan atas pernyataan salah satu oknum PSKS, yang diduga telah memberikan statemennya yang kurang mengenakkan terhadap wartawan," tegasnya.
Meski begitu, Dedi berharap konflik ini dapat diselesaikan secara damai dan tidak memicu polemik yang lebih besar lagi serta dapat dijadikan pembelajaran.
"Kami berharap dari adanya kejadian ini dapat menjadi pembelajaran bersama, agar hubungan media, pemerintah, dan masyarakat tetap harmonis.
Karena Wartawan adalah mitra strategis didalam membangun Kabupaten Bogor, di hari ini, esok dan lusa yang lebih baik lagi menuju kemaslahatan masyarakat.
Dari adanya klarifikasi ini, masyarakat diharapkan bisa memahaminya bahwa tidak semua aksi yang mengatasnamakan wartawan adalah representasi dari organisasi resmi seperti PWI.
Upaya menjaga profesionalisme dan etika jurnalistik harus menjadi prioritas bersama demi menjaga kepercayaan publik terhadap profesi wartawan, terlebih kepada organisasi besar seperti PWI," pungkasnya.
Post a Comment