Kades Situ Daun Tengahi Sengketa Ijin Lingkungan Yayasan SLB dan Mulai Mengerucut
Raka, kabarrilis.com - Kabupaten Bogor | Jai Sugandi Kepala Desa (Kades) Situ Daun, Kecamatan Tenjolaya, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat, hadir dalam pertemuan para pihak yang bersitegang tentang kontroversi pendirian yayasan Sekolah Luar Biasa (SLB) Gaisan Cendikia.
Kehadirannya Ja'i Sugandi dipertemuan tersebut untuk memfasilitasi para pihak yang kontra, guna mencarikan cara dan solusi terbaik dari sebuah persoalan.
Ja'i Sugandi menyatakan Pemerintahan Desa Situ Daun akan mengikuti yang di sepakati oleh kedua belah pihak, terkait ijin dari warga yang di mohonkan oleh pihak dari yayasan Gaisan Cendekia.
"Makanya di dalam musyawarah tadi itu di sampaikan berbagai keluhan sebagai aspirasi dari warga, maupun keterangan dari pihak yayasan itu sendiri dan akan dimusyawarahkan kembali.
Karena tadi sifatnya musyawarah umum ditingkat kedua belah pihak saja, jadi itu tadi tidak semuanya memberikan solusi karena memang sifatnya musyawarah secara umum," ungkapnya.
Permasalahan yang terjadi dalam kaitan dengan ijin lingkungannya menurut Ja'i, belum ada komunikasi yang terbangun antara pihak yayasan bersama dengan masyarakat.
"Makanya semua pihak dikumpulkan di Kantor Desa, disamping sosialisasi dan sekaligus kalau itu memungkinkan bisa dimediasikan kesalahpahamannya.
Yayasan tersebut kan berdirinya sudah lama kurang lebih empat tahun, seiring berjalan waktu selama itu ada dinamika dimasyarakat, karena memang tadi juga disampaikan oleh warga.
Pada awalnya pihak yayasan itu tidak komunikasi dengan warga, makanya pada keberatan, kalau memang warga sudah tanda tangan setuju, dikuatkan oleh RT RW dari pihak Desa mengikuti," ujar Ja'i Sugandi di Ruangan Kerjanya Kamis 07 November 2024.
Pernyataan Ja'i Sugandi diperkuat oleh Muhtar Kusuma, Ketua Karang Taruna (Katar) Desa Situ Daun, terkait adanya musyawarah ulang yang akan dilakukan dalam waktu dekat bersama yayasan.
"Kenapa baru sekarang munculnya hal - hal seperti ini, sekarang itu nasi sudah menjadi bubur sulit untuk memperbaiki emosi warga, karena sebagian warga sudah terluka terkait yayasan tersebut.
Namun masih ada kemungkinan, yang akan diagendakannya kembali, terkait yayasan tersebut dimusyawarahkan kembali dalam waktu dekat.
Perihal adanya ijin lingkungan atau ijin masyarakat, dikomunikasikan kembali dengan tokoh masyarakat, InsyaAllah di dalam waktu dekat ini kesimpulannya," ujar Muhtar Kusuma.
Sebagai tokoh muda visioner, Muhtar Kusuma sangat paham akan pentingnya pendidikan, yang merupakan Hak Asasi Manusia (HAM) akan berdampak positif bagi masyarakat sekitar.
"Mengingat ini lembaga pendidikan baik juga untuk masyarakat sekitar, didalam hal ini mudah-mudahan seluruh warga masyarakat bisa mengerti dan paham bisa mengelola yayasan tersebut agar yayasan tersebut tidak mubajir," ujarnya.
Dengan adanya hasil dari musyawarah yang dipasilitasi oleh Ja'i Sugandi dan Muhtar Kusuma, Dida Firdaus Sekretaris Yayasan Gaisan Cendikia optimis, pada pertemuan selanjutnya dapat berjalan sesuai harapan.
Alhamdulilah pertemuan musyawarah dengan masyarakat sudah cair,mungkin nanti akan diagendakan kembali dalam pertemuan berikutnya lebih baik lagi dan lebih jelas.
Masyarakat nyaman, tenang begitu pun juga para warga binaan belajar semakin aktif. Mudah-mudahan semuanya bisa dipermudah dan diperlancar bersama masyarakat serta warga binaan belajar pun semakin aktif, terakreditasi diakui oleh negara.
Jumlah siswa disabilitas itu yang ada di yayasan SLB kami sekitar kurang lebih tujuh belas disabilitas, sesuai dengan data dapodik yang ada di yayasan," pungkasnya.
Post a Comment