Rehabilitasi TPT Leuwisakir, Mamatsudin : Seharusnya Lebih Kokoh
Ipay, kabarrilis.com-Kabupaten Bogor | Adanya pelaksanaan pekerjaan rehab di saluran irigasi Leuwisakir sebuah kabar membahagiakan di terima Pemerintah Desa (Pemdes) Situudik, Kecamatan Cibungbulang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
Pasalnya, pekerjaan rehabilitasi saluran irigasi Leuwisakir dapat memperlancar serta bisa kembali meningkatkan debit air yang mengalir kearea pertanian yang berada diwilayah Desa Situudik bagian barat.
Namun pada kenyataannya dilapangan, tidak sesuai dengan harapannya Kepala Desa (Kades) Situudik Mamatsudin, di duga para pekerja yang melaksanakan pekerjaan menggunakan material bekas.
"Kalau menggunakan batu bekas dalam hal pembangunan boleh atau tidak boleh itu relatif, kalau memang memungkinkan bisa dipakai dengan ketahan kekuatan kenapa tidak? namun alangkah baiknya yang baru karena memang ada anggaran yang disiapkan," kata Mamatsudin, Kamis 09 Agustus 2024.
Mamatsudin menyatakan, penggunaan material bekas bisa dilakukan di dalam penambahan volume, bukannya untuk meminimalisir serapan anggaran yang diterima oleh pelaksana pembangunan.
"Menggunakan bahan material baru dan bekas terlepas itu untuk penghematan anggaran atau yang lain nya itu lebih kepada niatan pelaksana itu sendiri. Kalau pun ada penghematan anggaran terkait ada rencana penambahan volume itu tidak jadi masalah, karena jelas pada akhirnya bukan penghematan
Terkait masa pakai itu sendiri mungkin saja itu bisa berdampak dari pengaruh situasi dan kondisi alam, disitu termasuk penggunaan material yang ada daya rekat nya akan berbeda kalau menggunakan material yang baru akan lebih kokoh dan kuat daya rekat .
Tidak sedikit bahan bangunan yang menggunakan bahan bekas roboh terkadang diluar kaitan dengan situasi alam, tujuan perawatan itu sendiri harus nya lebih semaksimal pembangunannya diutamakan, sehingga bangunannya itu mampu bertahan dalam kurun waktu yang sudah ditentukan untuk pembangunan selanjutnya.
Kecuali memang itu tadi terkait dengan fenomena alam yang terjadi meskipun baru satu tahun pembangunan situasi alam nya buruk itu konsekwensi dari pada UPT atau dinas terkait untuk adanya pengerjaan ulang.
Dalam hal ini tentunya mutu penentu kualitas pembangunan hasil akhir dan justru akan kelihatan disana pekerjaan, volume apapun itu akan terlihat seperti apa dari proses pekerjaan itu berjalan. Semua kembali lagi kepada arahan arahan dari mandor itu sendiri," beber Mamatsudin kepada kabarrilis.com.
Sebelumnya, Uj yang mengaku sebagai Kepala Tukang (Mandor) membenarkan penggunaan material bekas yang (batu) kembali dipasangkan dalam pekerjaan Tembok Penahan Tebing (TPT) Leuwisakir.
"Sayang kalau tidak dimanfaatkan lagi, kalau luarnya kita bungkus dengan batu muka yang baru, kita juga memakai batu yang ada di areal ini," katanya.
Post a Comment