-->
24 C
en
(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});

GMPB dan Laki 45 : Gempa Bumi ???, Bonus Produksi ???, Desa Purasari Dampak Nyata


M. Ilyas, Kab Bogor || Bonus Produksi Panas Bumi Star Energi Geotermal Salak LTD. Cukup prioritaskan kondisi wilayah yang berada di 15 Desa, Kecamatan Pamijahan, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, pada hari Sabtu malam 21 September 2025, senilai Rp. 13.796. 802.153,-


Namun kondisi tersebut bertentangan dengan masyarakat Kampung Cianten, Desa Purasari, Kecamatan Leuwiliang yang tampak diliputi rasa kecemasan dan trauma mendalam pada kejadian yang sama.

Kendati tidak mendapatkan Bonus Produksi, Kampung Cianten berada dihamparan area produksi panas bumi, memiliki dampak yang lebih parah. 

Dari Desa Cibunian, Purwabakti dan Ciasihan yang telah mendapatkan Bonus Produksi (BP) Panas Bumi Geotermal Salak LTD, masing - masing Rp. 1. 172. 728. 183. 50. pertahun. 

Guna mengantisipasi keadaan yang semakin parah dampak adanya guncangan semacam gempa berulang, Kepala Desa (Kades) Karya Sari Agus Soleh Lukman membangun tenda - tenda pengungsian untuk warga bersiaga.

"Ada 5 titik tenda yang kami siagakan untuk mengantisipasi keadaan, mengingat gempa berulang sampai 30 kali dalam sehari," ungkap Agus melalui pesan Whatsapp group 

Berdasarkan data yang diterima oleh Agus, yang disampaikan oleh masing-masing Ketua RT, khususnya di wilaya RW 10 Desa Purasar yang terdampak langsung gempa.

"Untuk jenis kerusakannya bervariasi ringan, sedang dan berat. Wilayah RT 10 ada 5 rumah dan satu Masjid, totalnya masih dalam proses pendataan tingkat kerusakan," katanya.

Sementara itu menyikapi dugaan terjadinya gempa Ketua Gerakan Mahasiswa dan Pemuda Bogor (GMPB) Ikbal Ramadhan mendesak kepada pihak Pemerintah untuk menghentikan aktivitas Star Energi Geotermal. 

"Kami dari gmpb meminta Pemerintah Daerah Bupati Bogor dan Gubernur Jawa Barat untuk segera menutup aktivitas tersebut, yang bisa menyebabkan masalah yang sangat besar.

Bagi lingkungan alam dan kehidupan manusia dengan jangka panjang, kita meminta kepada gubernur jawa barat untuk segera bertindak tegas dengan persoalan yang ada pada Star Energy Geothermal," ujarnya.

Dugaan Terjadinya Gempa pada hari minggu tanggal 21 September lanjut Ikbal, disebabkan Aktivitas Star Energy Geothermal. Pembangkit listrik panas bumi Gunung Salak.

Yang berdiri megah kontras dengan kondisi kehidupan masyarakat sekitar yang berada dalam kekhawatiran dan was-was dengan situasi yang ada.

Data Balai Taman Nasional Gunung Halimun Salak (TNGHS), PLTP dengan pengelola Star Energy ini masuk dua terbesar di dunia terapit tiga wilayah yakni Sukabumi, Kabupaten Bogor, dan Lebak.

Informasi yang didapat kan dari salah satu pekerja disana, yang enggan disebutkan namanya melalui pesan whatsapp " bener aya ges berjalan 2 bulan, untuk masalah gempa mh urusan BMKG anu lebih kompeten. "

Namun Masyarakat desa sekitar minim merasakan manfaat dari kehadiran mega proyek ini. Dana-dana yang seharusnya jadi angin segar bagi masyarakat daerah penghasil energi panas bumi ini, mengalir ke tempat-tempat yang tak menyentuh kehidupan mereka.

Radius dampak pengeboran Star Energy (sebelumnya Chevron) di area Salak sangat luas, mencakup Wilayah Kerja Panas Bumi (WKP) seluas 10.000 hektar, yang 228,69 hektare di antaranya telah dialokasikan untuk eksploitasi energi panas bumi. 

Namun, dampak spesifiknya bervariasi tergantung pada tahap proyek dan jenis pengeboran, serta belum ada informasi rinci mengenai radius dampak langsung yang terukur secara spesifik. 

Perincian Tambahan:
Skala Operasi: Star Energy Geothermal Salak mengelola WKP seluas 10.000 hektar, dengan area eksploitasi awal mencapai 228,69 hektare. 

Tujuan: Pengeboran dan operasi di area ini bertujuan untuk menghasilkan uap panas bumi yang dimanfaatkan sebagai pembangkit listrik. 

Dampak Geografis: Operasi ini berlokasi sekitar 70 km dari Jakarta dan secara signifikan berkontribusi pada pasokan listrik di wilayah Jawa-Madura-Bali. 

Faktor-faktor Dampak:
Jenis Pengeboran: Dampak bisa berbeda antara pengeboran eksplorasi awal dan operasi eksploitasi. 
Tahap Proyek: Dampak akan berbeda pada tahap awal pengembangan dibandingkan dengan tahap operasi yang telah berjalan lama. 

Infrastruktur Pendukung: Dampak juga dipengaruhi oleh infrastruktur yang dibangun untuk mendukung operasi, seperti jalan akses, fasilitas pengolahan, dan jalur transmisi listrik.

Untuk mendapatkan informasi lebih spesifik tentang radius dampak langsung dan jenis-jenis dampaknya, diperlukan kajian mendalam mengenai studi lingkungan yang dilakukan oleh perusahaan atau pihak berwenang.

Hal ini menjadikan perhatian yang sangat besar bagi kami mahasiswa sebagai social control, banyak yang harus dipertimbangkan dari adanya aktivitas Star Energy Geothermal tersebut.

Khususnya Bonus Produksi atau BP bagi area yang juga ikut terdampak, akan tetapi tidak ikut merasakan manfaat nya, seperti di desa Purasari Kecamatan Leuwiliang yang persis berada dihamparan Ring satu.

Letak Desa Purasari berbatasan dengan Desa Cibunian yang nota bene nya itu wilayah Ring satu yang mendapatkan Bonus Produksi dari Star Energi

Selain Desa Purasari, Desa Situudik yang ada di Kecamatan Cibungbulang perbatasan dari Kecamatan Pamijahan dan Leuwiliang, ini juga harus menjadi pertimbangan bagi Pemerintah Daerah Kabupaten Bogor yaitu Bapak Bupati Bogor Rudi Susmanto," beber Ikbal.

Dalam hal pemberian Bonus Produksi yang di dapat 15 Desa yang di Kecamatan Pamijahan Ikbal menilai tidak sebanding dengan dampak yang juga dirasakan.

"Yaitu Desa Purasari dan Situudik yang begitu dekat juga dengan Star energy Geothermal. Ini kami rasa perlu menjadi pertimbangan dari Pemerintah Daerah untuk lokasi yang ikut terdampak juga dari kegiatan SEG tersebut,

Kecamatan Cibungbulang dan Kecamatan Leuwiliang, hampir sama jaraknya dengan Desa cimayang yang masuk BP kecamatan Pamijahan," ucapnya.

Terpisah, Jaenal Aripin (Joy) Ketua DPC Laki 45 Kabupaten Bogor menegaskan jika Star Energi Geotermal (SEG) tidak merasa jadi penyebab gempa bukan berasal dari aktivitas nya tinggal ditunjukan bukti kongkritnya.

"Bila SEG tidak merasa bahwa efek gempa ini bukan dari aktifitasnya tinggal perlihatkan saja kepada seluruh warga masyarakat, dengan menyetopnya dulu aktivitas pengeboran yang skrg sedang di lakukan.

Apakah betul berdampak atau tidak. Yang ke dua, tentang pembagian bonus produksinya bukannya untuk karyawan, kalau untuk warga itu berbentuk CSR.

Yang membuat saya merasa miris itu melihat kondisi terdekat di area aktivitas pengeboran yang sampai hari ini belum adanya perhatian dari SEG terhadap wilayah kampung terdekat di Desa Purasari Kecamatan Leuwiliang serta Desa Situudik Kecamatan Cibungbulang.

SEG itu lokasi produksinya berada diwilayah Kabupaten Bogor bagian Barat, namun hanya Kecamatan Pamijahan saja yang dijadikannya prioritas SEG, tetapi tidak mempertimbangkan area terdampak lainnya," ujarnya.

Selain hal tersebut diatas Joy dalam pesannya menyampaikan kepada para pengusaha lokal yang menjadi rekanannya, SEG harus sesuai dengan komitmen.

"Pesan terpenting, bagi para pengusaha di geotermal, jangan sampai memanfaatkan pengusaha lokal dengan komitmen ketentuan yang tak berlandaskan. Karena saya sering mendengar para pengusaha lokal, sulit sekali menerima pembayaran saat barang matrial nya yang mereka pesan sudah terkirim," pungkas Joy.
Older Posts
Newer Posts
kabarrilis.com, cepat, tepat, akurat dan berimbang
kabarrilis.com, cepat, tepat, akurat dan berimbang Update berita aktual seputar ekonomi, sosial budaya, kriminal dan hukum, olahraga, pendidikan, pemerintah, peristiwa, politik, religi, wisata dan hiburan

Post a Comment